Menjalani Hidup Untuk Belajar Al Quran

"sapa sing nguri-uri al-Qur’an, insya Allah dapat berkahnya"

Berteman dengan orang yang sholih

Berteman dengan orang yang baik merupakan kebaikan. Jangan sampai hal ini ditinggalkan. Orang baik akan bertemu dan berteman dengan orang baik, orang yang suka maksiat pun akan bersua dan berteman dengan sesamanya.



Tidak ada kerugian kita dengan banyak melakukan amal sholeh, karena Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Demikian pula, perbuatan jahat akan berdampak buruk untuk pelakunya, begitupun sebaliknya, orang baik akan bertemu dan berteman dengan orang baik, orang yang suka maksiat pun akan bersua dan berteman dengan sesamanya.

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman. Pesan beliau :

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).

Hadits di atas mengandung faedah bahwa bergaul dengan teman yang baik akan mendapatkan dua kemungkinan yang kedua-duanya baik. Kita akan menjadi baik atau minimal kita akan memperoleh kebaikan dari yang dilakukan teman kita.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’adi rahimahullah dalam mensyarah hadits tadi menjelaskan bahwa bergaul bersama teman yang shalih akan mendatangkan banyak kebaikan, seperti penjual minyak wangi yang akan memberikan manfaat dengan bau harum minyak wangi. Bisa jadi dengan diberi hadiah olehnya, atau membeli darinya, atau minimal dengan duduk bersanding dengannya, engkau akan mendapat ketenangan dari bau harum minyak wangi tersebut.

Teman yang shalih akan senantiasa menjaga dari maksiat, dan mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, serta meninggalkan kejelekan. Dia juga akan senantiasa menjagamu baik ketika bersamamu maupun tidak, dia juga akan memberimu manfaat dengan kecintaanya dan doanya kepadamu, baik ketika engkau masih hidup maupun setelah engkau tiada. Dia juga akan membantu menghilangkan kesulitanmu karena persahabatannya denganmu dan kecintannya kepadamu (Bahjatu Quluubil Abrar: 148).

Postingan terkait: