Menjalani Hidup Untuk Belajar Al Quran

"sapa sing nguri-uri al-Qur’an, insya Allah dapat berkahnya"

Membantu Palestina Dengan Membela Produk Bangsa Sendiri

Membela Produk Bangsa Sendiri

Pembelaan dan simpati yang ditunjukkan oleh rakyat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina bukan hanya semata karena faktor kesamaan kultur dan agama tetapi lebih karena penolakan rakyat Indonesia terhadap bentuk penjajahan dan penindasan karena bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Apalagi secara historis Palestina adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan RI ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Berdirinya rumah sakit Indonesia di Gaza dengan dana yang dihimpun dari rakyat Indonesia oleh para relawan mengekalkan simpati rakyat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina. Bahkan aksi pengumpulan dana itu semakin intensif seiring dengan serang meningkatnya Israel ke wilayah Palestina.

“Berapa banyak dana yang terkumpul untuk membantu Palestina itu?” Pemimpin Gerakan Beli Indonesia, Heppy Trenggono bertanya kepada aktivis Beli Indonesia dan pengusaha yang sedang melakukan aksi pengumpulan dana untuk Palestina, di Solo, Jawa Tengah. Jumlah itu, lanjut Heppy tidak sebanding dengan apa yang kita berikan kepada Israel melalui produk-produk asing yang kita beli dan gunakan setiap hari. “Bayangkan ada satu group perusahaan asing meraup penjualan lebih dari 200 triliyun per tahun di Indonesia,” tukas Heppy. Padahal di Indonesia ada ribuan perusahaan yang sama dengan angka penjualan yang fantastis di Indonesia. Bandingkan dengan angka yang terkumpul dari rakyat Indonesia dengan angka yang diraup oleh group-group perusahaan itu.

“Seorang relawan Indonesia di palestina pernah bercerita, bahwa rakyat Palestina meminta asset-aset Indonesia di Palestina seperti rumah sakit untuk dipasang bendera Indonesia berukuran raksasa, agar mudah terlihat,” kisah Heppy. Bendera berukuran besar itu untuk memberitahu kepada Israel bahwa asset itu milik Indonesia. Menurut warga Palestina itu, kata Heppy, Israel tidak akan menyerang jika mereka tahu gedung atau bangunan itu milik Indonesia. “Israel khawatir jika terjadi aksi penolakan rakyat Indonesia terhadap produk asing di Indonesia karena akan memberi pengaruh besar terhadap ekonomi negara Yahudi itu,” tegas Heppy.

Gerakan Beli Indonesia sendiri, lanjut Heppy bukanlah gerakan anti asing tetapi anti penjajahan. Dominasi asing di Indonesia adalah satu bentuk penjajahan nyata yang membuat banyak anak-anak bangsa ini yang tidak merdeka dalam hidupnya. Kita terjajah karena kita mengizinkan orang asing melakukannya. “Penjajahan itu tidak akan pernah terjadi jika kita tidak mengizinkannya,” tegas Heppy. Gerakan Beli Indonesia juga bukan gerakan yang digagas dengan semangat Benci dengan pihak manapun, tetapi adalah gerakan yang dibangun dengan semangat Cinta. Cinta kepada bangsa sendiri, cinta saudara sendiri dan cinta kepada sesama yang diawali dengan cinta dan membela produk bangsa sendiri.

Membela produk bangsa sendiri ternyata tidak hanya membangun ekonomi bangsa dan rakyat sendiri tetapi juga menyelamatkan bangsa lain dari penjajahan dan penindasan. Karena ternyata tanpa sadar dengan membeli produk asing kita telah memberi andil untuk sebuah bangsa membangun persenjataan yang digunakan untuk menjajah, menindas dan membunuh bangsa lain. Sebuah perilaku yang sangat ditentang oleh konstitusi kita. Maka selain dengan memberi bantuan langsung berupa uang yang disumbangkan kepada rakyat Palestina, membeli dan membela produk negeri sendiri jauh lebih efektif untuk menghentikan penjajahan dan pennidasan terhadap bangsa itu.
(beliindonesia.com)

Postingan terkait: