Investasi Dari Orang Kaya
Belajar harus dari mana saja. “Kaya dan miskin bukanlah keadaan tetapi mentalitas,” kata Heppy Trenggono di depan peserta workshop How To Be Debt Free, di Jakarta, Kamis siang. Banyak pengusaha yang jatuh bangkrut tetapi tak lama kemudian dia bangkit dengan bisnis yang lebih besar. Sebaliknya, banyak orang yang memiliki uang banyak karena dapat hibbah atau warisan dalam waktu tak lama kembali ke titik semula. Mengapa? Karena mentalitas. Orang kaya yang jatuh miskin yang hilang cuma uangnya, tetapi mental kaya tetap dia miliki. Dan orang yang dapat warisan tadi hanya memiliki uang dan tidak memiliki mental kaya.
Pertanyaannya, apa sebenarnya yang menjadi fokus orang kaya untuk tetap kaya dan bisa melipatgandakan kekayaannya. “Orang kaya focus pada investasi, orang miskin focus pada spending,” kata Heppy. Ini yang begitu membedakan. Maka setiap kali ada uang di tangan, orang kaya selalu berfikir usaha apa yang bisa dilakukan dengan uang itu. Dan orang miskin selalu berfikir barang apa lagi yang harus dia beli untuk menghabiskan uang itu. Dari mentalitas ini menentukan seseorang bagaimana dia memperlakukan uangnya dan bagaimana dia bermain dalam hidupnya. Sama dengan sebuah bangsa, bangsa itu kaya atau miskin bisa dilihat dari perilaku dan cara bermainnya terutama pemimpinnya.
Pertanyaan selanjutnya, apa yang menjadi investasi orang-orang kaya? “Orang kaya focus berinvestasi pada dua hal, Knowledge dan Relationship,” kata Heppy. Knowledge atau pengetahuan membuat seseorang memiliki pemahaman dan perspektif terhadap banyak hal terutama pengetahuan tentang bisnis. Pengetahuan ini menentukan sebuah bisnis bisa berumur panjang atau tidak. Banyak bisnis yang berhenti atau bangkrut karena pemiliknya tidak memiliki pengetahuan. Pengetahuan tentang bisnisnya sendiri ataupun pengetahuan tentang perkembangan lingkungan sekitarnya. Sangat berbahaya ketika bisnis berkembang pesat tetapi kapasitas diri pebisnisnya tidak bertambah. Pengetahuan membuat kapasitas diri seorang pebisnis jadi meningkat.
Dalam situasi sulit entah karena persoalan internal atau factor eksternal, yang dibutuhkan seorang pebisnis adalah perspektif baru dalam melihat bisnisnya itu. Perspektif memberikan banyak kemungkinan dan alternatif cara atau jalan keluar dari kesulitan itu. Pengetahuan membuat seorang pebisnis memiliki perspektif. Itulah sebabnya, orang kaya tidak pernah berhenti belajar dan mengalokasikan waktu dan dana khusus untuk mendapatkan pengetahuan karena pengetahuan itu yang membuat dia tetap menjadi kaya dan bisa meningkatkan kekayaannya.
Investasi orang kaya lainnya adalah Relationship. Banyak orang kehilangan waktu dan biaya karena ingin menjaga sebuah hubungan baik. Tadinya tidak bisa main golf terpaksa harus belajar main golf dengan alasan untuk menjaga hubungan baik. Demikian juga waktu untuk keluarga pun tergadai karena demi menjaga sebuah hubungan baik. Tetapi, apakah dengan pengorbanan yang sedemikian besar membuat bisnisnya tetap tumbuh dan bertahan. Belum tentu, tergantung bagaimana caranya dia melakukan membangun hubungan baik itu.
“Relationship isn’t about how you know the people, but how the people know you,” ungkap Heppy. Anda akan berbisnis dengan mudah tidak ditentukan bagaimana anda mengenal orang tetapi bagaimana orang mengenal anda. Anda dikenal sebagai siapa. Banyak orang mudah mendapat deal bisnis bukan karena kecanggihannya ilmu bisnis tetapi justru karena dia dikenal sebagai orang jujur dan memiliki integritas. Dia tidak banyak mengenal orang tetapi orang banyak mengenalnya sebagai orang baik yang bisa dipercaya. Bagaimana agar anda dikenal sebagai orang yang baik? Lakukan kebaikan sebanyak-banyaknya. Baik buruk sebuah perbuatan sesungguhnya akan kembali pada kita sendiri.
Maka selanjutnya akan terserah kepada kita. Bagaimana kita akan bersikap dalam kehidupan ini. Terlebih bila Anda adalah seorang yang peduli dengan pembelajaran Al Quran. Sangat penting hal ini untuk diperhatikan. Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk semua para pembaca.